Model Pembelajaran Kuantum



Pengertian Quantum Teaching Dan Learning
Kata Quantum sendiri berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Jadi Quantum Teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas.
Quantum Teaching merangkaikan yang paling baik dari yang terbaik menjadi sebuah paket multi sensori, multi kecerdasan, dan kompatibel dengan otak yang pada akhirnya akan melejitkan kemampuan guru untuk mengilhami dan kemampuan murid untuk berprestasi. Sebagai sebuah pendekatan belajar yang segar, mengalir, praktis dan mudah diterapkan, Quantum Teaching menawarkan suatu sintesis dari hal-hal yang dicari, atau cara-cara baru untuk memaksimalkan dampak usaha pengajaran yang dilakukan guru melalui perkembangan hubungan, penggabungan belajar dan penyampaian kurikulum.
Melalui Quantum Teaching ini, seorang guru yang akan mempengaruhi kehidupan murid. Guru memahami sekali, bahwa setiap murid memiliki karakter masing-masing. Bagaimana setiap karakter dapat memiliki peran dan membawa sukses dalam belajar, merupakan inti ajaran Quantum Teaching.
Menurut Bobby Deporter Quantum Learning merupakan bagian dari cara belajar, namun mencakup aspek-aspek penting dari Neuro Linguistic Programming (NLP). Neuro adalah saraf otak, linguistic adalah cara berbahasa, baik verbal maupun non verbal yang dapat mempengaruhi sistem pikiran, perasaan, dan perilaku. Program NLP sangatlah unik, yaitu melakukan mental building untuk membuang kebiasaan dan keyakinan lama yang menghasilkan kegagalan, pesimisme, kurang percaya diri, menggantikannya dengan program baru yang dapat mengoptimalkan semua fungsi otak, mengidentifikasikan hal-hal yang memicu pola berpikir positif.
Quantum learning merupakan interaksi yang terjadi dalam proses belajar yang mampu mengubah berbagai potensi yang ada dalam diri manusia menjadi pancaran atau ledakan-ledakan gairah (dalam memperoleh hal-hal baru) yang dapat ditularkan (ditunjukkan) kepada orang lain. Mengajar, membaca dan menulis merupakan salah satu bentuk interaksi dalam proses belajar.
Quantum learning merupakan kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Quantum learning ini berakar dari upaya Georgi Lozanov, pendidik berkebangsaan Bulgaria. Ia melakukan eksperimen yang disebutnya suggestology. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apapun memberikan sugesti positif atau negatif.
Tokoh utama di balik Quantum Learning adalah Bobbi deporter. Dia perintis, pencetus dan pengembang utama Quantum Learning. Sejak tahun 1982 deporter mematangkan dan mengembangkan gagasan Quantum Learning di supercamp. Dengan dibantu oleh teman-temannya, terutama Eric Jansen, Greg Simmons, Mike Hernacki, Mark Reardon dan Sarah Singer Nouric, deporter secara terprogram dan terencana mengujicoba gagasan-gagasan Quantum Learning kepada para remaja di supercamp salama tahuan awal 1980-an.  Deporter menjelaskan bahwa metode ini dibangun berdasarkan pengalaman dan penelitian terhadap 2.500 siswa dan sinergi pendapat ratusan guru di supecamp. Prinsip-prinsip dan metode-metode Quantum Learning ini dibentuk di supercamp.
Pada tahap awal perkembangannya, Quantum Learning dimaksudkan untuk membantu meningkatkan  keberhasilan hidup dan karier para remaja dirumah tetapi lama kelamaan orang menginginkan deporter untuk mengadakan program-program Quantum Learning bagi orang tua siswa. Hal ini menunjukkan bahwa falsafah dan metodologi pembelajaran yang bersifat umum, tidak secara khusus diperuntukkan bagi pengajaran di sekolah.
Quantum Learning ialah pengajaran yang dapat mengubah suasana belajar yang menyenangkan serta mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi sesuatu yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain. Quantum Learning merupakan suatu pembelajaran yang mempunyai misi utama untuk mendesain suatu proses belajar yang menyenangkan yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa.
Quantum Teaching dan Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang sama-sama dikemas Bobbi DePorter yang diilhami dari konsep kepramukaan, sugestopedia, dan belajar melalui berbuat. Quantum Teaching diarahkan untuk proses pembelajaran guru saat berada di kelas, berhadapan dengan siswa, merencanakan pembelajaran, dan mengevaluasinya. Sementara itu, Quantum Learning merupakan konsep untuk pembelajar agar dapat menyerap fakta, konsep, prosedur, dan prinsip sebuah ilmu dengan cara cepat, menyenangkan, dan berkesan. Jadi, Quantum Teaching diperuntukkan guru dan Quantum Learning diperuntukkan siswa atau masyarakat umum sebagai pembelajar.
Karakteristik Pembelajaran Quantum Teaching & Leraning
a.       Berpangkal pada psikologi kognitif
b.      Bersifat humanistic, manusia selaku pembelajar menjadi pusat perhatian. Potensi diri, kemampuan pikiran, daya motivasi dan sebagainya dari pembelajar dapat berkembang secara optimal dengan meniadakan hukuman dan hadiah karena semua usaha yang dilakukan pembelajar dihargai.
c.       Bersifat konstruktivistis, artinya memadukan, menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran.
d.      Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna. Dalam proses pembelajaran dipandang sebagai penciptaan intekasi-interaksi bermutu dan bermakna yang dapat mengubah energi kemampuan pikiran dan bakat alamiah pembelajar menjadi cahaya yang bermanfaat bagi keberhasilan pembelajar.
e.      Menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi. Dalam prosesnya menyingkirkan hambatan dan halangan sehingga menimbulkan hal-hal yang seperti: suasana yang menyengkan, lingkungan yang nyaman, penataan tempat duduk yang rileks, dan lain-lain.
f.        Menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran. Dengan kealamiahan dan kewajaran menimbulkan suasana nyaman, segar sehat, rileks, santai, dan menyenangkan serta tidak membosankan.
g.       Menekankan kebermaknaan dan dan kebermutuan proses pembelajaran. Dengan kebermaknaan dan kebermutuan akan menghadirkan pengalaman yang dapat dimengerti dan berarti bagi pembelajar, terutama pengalaman perlu diakomodasi secara memadai.
h.      Memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran. Konteks pembelajaran meliputi suasana yang memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan yang mendukung, dan rancangan yang dinamis. Sedangkan isi pembelajaran meliputi: penyajian yang prima, pemfasilitasan yang fleksibel, keterampilan belajar untuk belajar dan keterampilan hidup.
i.         Menyeimbangkan keterampilan akademis, keterampilan hidup dan prestasi material.
j.        Menanamkan nilai dan keyakinan yang positif dalam diri pembelajar.
k.       Mengutamakan keberagaman dan kebebasan sebagai kunci interaksi. Dalam prosesnya adanya pengakuan keragaman gaya belajar siswa dan pembelajar.
l.         Mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran, sehinga pembelajaran bisa berlangsung nyaman dan hasilnya lebih optimal.
Prinsip Dasar Metode Pembelajaran Quantum
1.       Prinsip utama pembelajaran kuantum berbunyi : Bawalah dunia mereka (siswa) ke dalam dunia kita (guru), dan antarkan dunia kita (guru) ke dalam dunia mereka (siswa).
2.       Dalam pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip bahwa Proses pembelajaran bagaikan orkestra simfoni, yang secara spesifik dapat dijabarkan sebagai berikut:
a)      Segalanya dari lingkungan. Hal ini mengandung arti baik lingkungan kelas/sekolah sampai bahasa tubuh guru; dari lembar kerja atau kertas kerja yang dibagikan anak sampa rencana pelakanaan pembelajaran, semuanya mencerminkan pembelajaran.
b)      Segalanya bertujuan. Semua yang terjadi dalam proses pembelajaran mempunyai tujuan semuanya.
c)       Pengalaman mendahului pemberian nama. Pembelajaran yang baik adalah jika siswa telah memperoleh informasi terlebih dahulu apa yang akan dipelajari sebelum memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari. Ini diilhami bahwa otak akan berkembang pesat jika adanya rangsangan yang kompleks selanjunya akan menggerakkan rasa keingintahuan.
d)      Akuilah setiap usaha. Dalam proses pembelajaran siswa seharusnya dihargai dan diakui setiap usahanya walaupun salah, karena belajar diartikan sebagai usaha yang mengandung resiko untuk keluar dari kenyamanan untuk membongkar pengetahuan sebelumnya.
e)      Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan. Segala sesuatu yang telah dipelajari oleh siswa sudah pasti layak pula dirayakan keberhasilannya.
3.       Pembelajaran harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Ada depalapan kunci keunggulan dalam pembelajaran kuantum yaitu:
a)      Terapkan hidup dalam integritas. Dalam pembelajaran sebagai bersikap apa adanya, tulus, dan menyeluruh, sehingga akan meningkatkan motivasi belajar.
b)      Akui kegagalan dapat membawa kesuksesan
c)       Berbicaralah dengan niat baik. Dengan niat bicara yang baik akan mendorong rasa percaya diri dan motivasi.
d)      Tegaslah komitmen. Dalam pembelajaran baik guru maupun siswa harus mengikuti visi-misi tanpa ragu-ragu.
e)      Jadilah pemilik. Mengandung arti bahwa siswa dan guru memiliki rasa tanggung jawab sehingga terjadi pembelajaran yang bermakna dan bermutu.
f)       Tetaplah lentur.
g)      Pertahankan keseimbangan. Dalam pembelajaran, pertahankan jiwa, tubuh, emosi dan semangat dalam satu kesatuan dan kesejajaran agar proses dan hasil pembelajaran efektif dan optimal.
Paradigma Belajar Model Quantum Learning
Dalam belajar model Quantum Learning agar dapat berjalan dengan benar ini paradigma yang harus dianut oleh siswa dan guru adalah sebagai berikut : 
1.       Setiap orang adalah guru dan sekaligus murid sehingga bisa saling berfungsi sebagai fasilitator
2.       Bagi kebanyakan orang belajar akan sangat efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan, lingkungan dan suasana yang tidak terlalu formal, penataan duduk setengah melingkar tanpa meja, penataan sinar atau cahaya yang baik sehingga peserta merasa santai dan relak. 
3.       Setiap orang mempunyai gaya belajar, bekerja dan berpikir yang unik dan berbeda yang merupakan pembawaan alamiah sehingga kita tidak perlu merubahnya dengan demikian perasaan nyaman dan positif akan terbentuk dalam menerima informasi atau materi yang diberikan oleh fasilitator. 
4.       Modul pelajaran tidak harus rumit tapi harus dapat disajikan dalam bentuk sederhana dan lebih banyak kesuatu kasus nyata atau aplikasi langsung.
5.       Dalam menyerap dan mengolah informasi otak menguraikan dalam bentuk simbol atau asosiatip sehingga materi akan lebih mudah dicerna bila lebih banyak disajikan dalarn bentuk gambar, diagram, flow atau simbol. 
6.       Kunci menuju kesuksesan model quantum learning adalah latar belakang(background) musik klasik atau instrumental yang telah terbukti memberikan pengaruh positip dalarn proses pembelajaran. Musik klasik dari Mozart, bach, Bethoven, dan Vivaldi dapat meningkatkan kemampuan mengingat, mengurangi stress, meredakan ketegangan, meingkatkan energi dan membesarkan daya ingat. Musik menjadikan orang lebih cerdas (Jeannete Vos
7.       Penggunaan Warna dalam model quantum learning dapat meningkatkan daya tangkap dan ingat sebanyak 78% 
8.       Metoda peran dimana peserta berperan lebih aktif dalam membahas materi sesuai dengan pengalamannya melalui pendekatan terbalik yaitu membuat belajar serupa bekerja (pembelajaran orang dewasa) 
9.       Sistim penilaian yang disarankan untuk abad 21 dalam pembelajaran adalah 50% penilaian diri sendiri, 30% penilaian teman, 20% penilaian trainer atau atasan (Jeannette Vos) 
10.   Umpan balik yang positif akan mampu memotivasi anak untuk berprestasi namun umpan balik negative akan membuat anak menjadi frustasi.
Tujuan Pembelajaran Quantum
Menurut Bobbi deporter & Mike Hernacki (2011:12) adapun tujuan dari pembelajaran kuantum (quantum learning) adalah sebagai berikut:
a.       Untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif.
b.      Untuk menciptakan proses belajar yang menyenangkan.
c.       Untuk menyesuaikan kemampuan otak dengan apa yang dibutuhkan oleh otak.
d.      Untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan karir.
e.      Untuk membantu mempercepat dalam pembelajaran
Tujuan di atas, mengindikasikan bahwa pembelajaran kuantum mengharapkan perubahan dari berbagai bidang mulai dari lingkungan belajar yaitu kelas, materi pembelajaran yang menyenangkan, menyeimbangkan kemampuan otak kiri dan otak kanan, serta mengefisienkan waktu pembelajaran.
Kelebihan Model Pembelajaran Quantum :
1.       Dapat membimbing peserta didik kearah berfikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.
2.       Karena Quantum Teaching lebih melibatkan siswa, maka saat proses pembelajaran perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru, sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti.
3.       Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.
4.       Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
5.       Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan dapat mencoba melakukannya sendiri
6.       Karena model pembelajaran Quantum Teaching membutuhkan kreativitas dari seorang guru untuk merangsang keinginan bawaan siswa untuk belajar, maka secara tidak langsung guru terbiasa untuk berfikir kreatif setiap harinya.
7.       Pelajaran yang diberikan oleh guru mudah diterima atau dimengerti oleh siswa.
Kelemahan Model Pembelajaran Quantum :
1.       Model ini memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
2.       Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik.
3.       Karena dalam metode ini ada perayaan untuk menghormati usaha seseorang siswa baik berupa tepuk tangan, jentikan jari, nyanyian dll. Maka dapat mengganggu kelas lain.
4.       Banyak memakan waktu dalam hal persiapan.
5.       Model ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang hal itu, proses pembelajaran tidak akan efektif.
6.       Agar belajar dengan model pembelajaran ini mendapatkan hal yang baik diperlukan ketelitian dan kesabaran. Namun kadang-kadang ketelitian dan kesabaran itu diabaikan. Sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai sebagaimana mestinya.
Langkah-Langkah Proses Pembelajaran Quantum Learning
Berdasarkan karakteristik, prinsip-prinsip dan paradigma Quantum Learning, maka proses pembelajaran dilaksanakan dengan langka-langkah :
ü  Pertama, ciptakan suasana yang menggairagkan 
1.       Perhatikan emosi peserta didik 
2.       Ciptakan jembatan rasa 
3.       Rayakan setiap keberhasilan
ü  Kedua, tentukan landasan yang kukuh serta tujuan yang ingin dicapai
ü  Ketiga,  ciptakan lingkungan yang kondusif
1.       Perhatian lingkungan sekeliling 
2.       Pergunakan media pembelajaran 
3.       Perhatian pengaturan bangku di dalam kelas 
4.       Perhatian unsur organik lain 
5.       Berikan ruangan dengan wewangian 
6.       Pergunakan musik
ü  Keempat, komunikasi materi pembelajaran secara komunikatif 
1.       Munculkan kesan 
2.       Fokus 
3.       Inklusif 
4.       Spesifik 
5.       Komunikasi non verbal
Teknik-Teknik Quantum Teaching & Learning
Quantum Teaching menawarkan model-model pembelajaran yang berprinsip memberdayakan potensi siswa dan kondisi di sekitarnya.
a.       Teknik AMBAK
AMBAK merupakan singkatan dari APA MANFAAT BAGIKU. Teknik ini menekankan bagaimana sedapat mungkin bisa menghadirkan perasaan dalam diri siswa bahwa apa yang mereka pelajari akan memberikan manfaat yang besar. Secara terperinci teknik AMBAK bisa dijelaskan sebagai berikut:
1)      A: Apa yang dipelajari
2)      M: Manfaat
Guru harus mendorong siswa bisa memahami sesuatu situasinya yang sebenarnya (insight), sehingga siswa tertantang untuk mempelajari semua hal dengan lebih mendalam.
3)      B: Bagiku
Manfaat apa yang akan saya dapat di kemudian hari dengan mempelajari ini semua.
Teknik AMBAK dia atas, menunjukkan kepada kita betapa Quantum Teaching lebih menekankan pada pembelajaran yang sarat makna dan sistem nilai yang bisa dikotribusikan kelak saat anak dewasa nanti.
b.      Teknik TANDUR
Teknik pembelajaran Quantum Teaching yang lain yang dapat digunakan adalah teknik TANDUR, yakni:
1)      T: Tumbuhkan
Tumbuhkan minat siswa dengan memuaskan “Apakah Manfaatnya Bagiku” dan manfaatkan kehidupan siswa. Dengan demikian, seorang guru tidak hanya memposisikan diri sebagai pentransfer ilmu pengetahuan saja, tetapi juga fasilitator, mediator, dan motivator.
2)      A: Alam
Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua siswa. Artinya, bagaimana guru bisa mengahadirkan suasana alamiah yang tidk membedakan antara yang satu dengan yang lain. Semua siswa harus mendapat perlakuan yang sama.
3)      N: Namai
Pemberian nama (simbol-simbol) ataupun identitas dan mendefinisikan suatu pertanyaan. Guru mengajarkan konsep, keterampilan berpikir, dan strategi belajar dengan menggunakan gambar, warna, alat bantu, kertas atau alat yang lainnya.
4)      D: Demonstrasikan
Guru memberi peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan siswa ke dalam pembelajaran yang lain dan ke dalam kehidupannya. Siswa dapat memperagakan atau mengaplikasikan tingkat kecakapannya dengan pelajaran.
5)      U: Ulangi
Pengulangan materi dalam suatu pelajaran akan sangat membantu siswa mengingat materi yang disampaikan guru dengan mudah.
6)      R: Rayakan
Keberhasilan dan prestasi yang diraih siswa, sekecil apapun, harus diberi apresiasi oleh guru. Bagi siswa perayaan akan mendorong mereka memperkuat rasa tanggung jawab. Siswa akan menanti kegiatan belajar, sehingga pendidikan mereka lebih dari sekedar mencapai nilai tertentu. Hal ini untuk menummbuhkan rasa senang pada diri siswa yang pada gilirannya akan melahirkan kepercayaan diri untuk berprestasi lebih baik lagi.

c.       Teknik ARIAS
Pembelajaran dengan teknik ARIAS terdiri dari lima komponen (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction) yang disusun berdasarkan teori belajar. Kelima komponen tersebut merupakan satu-kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
1)      Assurance (percaya diri)
Sikap percaya diri, yakin akan berhasil ini perlu ditanamkan kepada siswa untuk mendorong mereka agar berusaha dengan maksimal guna mencapai keberhasilan yang optimal.
2)      Relevance
Yaitu berhubungan dengan kehidupan siswa baik berupa pengalaman sekarang atau yang telah dimiliki maupun yang berhubungan dengan kebutuhan sekarang atau yang akan datang.
3)      Interest
Adalah yang berhubungan dengan minat/perhatian siswa. Guru harus memerhatikan berbagai bentuk dan memfokuskan pada minat/perhatian dalam kegiatan pembelajaran. Minat/perhatian merupakan alat yang sangat berguna dalam usaha mempengaruhi hasil belajar siswa.
4)      Assessment
Bagi guru, evaluasi merupakan alat untuk mengetahui apakah yang telah diajarkan sudah dipahami oleh siswa; untuk memonitor kemajuan siswa sebagai individu maupun sebagai kelompok; untuk merekam apa yang telah siswa capai, dan untuk membantu siswa dalam belajar. Bagi siswa, evaluasi merupakan umpan balik tentang kelebihan dan kelemahan yang dimiliki, dapat mendorong belajar lebih baik dan meningkatkan motivasi berprestasi.
5)      Satifaction
Yaitu yang berhubungan dengan rasa bangga, puas atas hasil yang dicapai. Dalam teori belajar satisfaction adalah reinforcement (penguatan). Siswa yang telah berhasil mengerjakan atau mencapai sesuatu merasa bangga/puas atas keberhasilan tersebut. Keberhasilan dan kebanggaan itu menjadi penguat bagi siswa tersebut untuk mencapai keberhasilan berikutnya.

d.      Teknik PAKEM
PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertnyakan, dan mengemukakan gagasan. Jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Apa yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM?
1)      Memahami sifat yang dimiliki anak
2)      Mengenal anak secara perorangan
3)      Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
4)      Mengembangkan segala kemampuan siswa
5)      Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
6)      Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
7)      Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
8)      Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental.


TUGAS: Big Me Big You

Nilai hubungan seseorang ada 4 kategori, yaitu :
ü  Small me, small you
ü  Small me, big you
ü  Big me, smal you
ü  Big me, big you
Contoh kategori Big Me, Big You:
Dalam kelas x, Mila merupakan siswi yang sangat pintar dan memiliki kemampuan akademik yang lebih unggul daripada temannya yang lain. Namun Mila tidak pernah besar hati ataupun sombong terhadap kemampuan yang dimilikinya, karena dia yakin bahwa bukan dia saja yang pintar dikelasnya. Seperti halnya teman sebangkunya, Dian. Mila selalu memperhatikan Dian selalu rajin dan cepat dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru mereka. Mila mengakui bahwa Dian adalah siswi yang juga pandai dan memiliki potensi yang hebat juga dalam akademiknya. Mila juga tidak segan untuk bertanya kepada Dian tentang pelajaran yang kurang dimengerti ataupun membantu Dian yang kesulitan dalam mengerjakan atau memahami pelajran, begitu juga sebaliknya Dian kepada Mila.

Komentar

  1. Dalam menerapkan quantum teaching pada proses pembelajaran, adakah strategi khusus yang seharusnya dimiliki oleh guru ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. upaya yang dilakukan oleh guru dalam membuat strategi belajar yang lebih memberdayakan siswa, yang tidak mengharuskan menghafal fakta-fakta, tetapi strategi yang mendorong siswa mengkontruksikan pengetahuan dibenak siswa itu sendiri

      Hapus
    2. Selain mengembangkan kebiasaan bersosialisasi dalam membentuk komunitas belajar, guru juga diharapkan mengajar penuh dengan kreativitas, inovasi, dan mampu mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa untuk menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan santai. Guru mampu memahami dan menerapkan berbagai metode atau model mengajar yang variatif. inovasi-inovasi pembelajaran dalam Quantum Learning, Quantum Teaching yang telah dijelaskan sebagian diatas.
      Dengan mengkreasikan dan mengimplementasikan model atau metode tersebut jalinan-jalinan emosi positif yang dilalui dalam pembelajaran akan saling bersinergi dengan pengalaman-pengalaman emosi yang sudah tertanam dalam diri siswa. Ini yang mengakibatkan mulai terbentuknya rasa senang dalam belajar. Yang paling penting, akibat lebih jauh dari kebiasaan ini adalah terciptanya keseimbangan antara perasaan dan pikiran.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KESULITAN BELAJAR KIMIA PADA SISWA SMP DAN SMA

KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM

Kesulitan Mengajar Bagi Guru