Model Pembelajaran Kuantum
Pengertian Quantum Teaching Dan Learning
Kata Quantum
sendiri berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Jadi Quantum
Teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan
unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang
terjadi di dalam kelas.
Quantum Teaching
merangkaikan yang paling baik dari yang terbaik menjadi sebuah paket multi
sensori, multi kecerdasan, dan kompatibel dengan otak yang pada akhirnya akan
melejitkan kemampuan guru untuk mengilhami dan kemampuan murid untuk
berprestasi. Sebagai sebuah pendekatan belajar yang segar, mengalir, praktis
dan mudah diterapkan, Quantum Teaching menawarkan suatu sintesis dari hal-hal
yang dicari, atau cara-cara baru untuk memaksimalkan dampak usaha pengajaran
yang dilakukan guru melalui perkembangan hubungan, penggabungan belajar dan
penyampaian kurikulum.
Melalui Quantum
Teaching ini, seorang guru yang akan mempengaruhi kehidupan murid. Guru
memahami sekali, bahwa setiap murid memiliki karakter masing-masing. Bagaimana
setiap karakter dapat memiliki peran dan membawa sukses dalam belajar,
merupakan inti ajaran Quantum Teaching.
Menurut Bobby Deporter
Quantum Learning merupakan bagian dari cara belajar, namun mencakup aspek-aspek
penting dari Neuro Linguistic Programming (NLP). Neuro adalah saraf otak,
linguistic adalah cara berbahasa, baik verbal maupun non verbal yang dapat
mempengaruhi sistem pikiran, perasaan, dan perilaku. Program NLP sangatlah
unik, yaitu melakukan mental building untuk membuang kebiasaan dan keyakinan
lama yang menghasilkan kegagalan, pesimisme, kurang percaya diri,
menggantikannya dengan program baru yang dapat mengoptimalkan semua fungsi
otak, mengidentifikasikan hal-hal yang memicu pola berpikir positif.
Quantum learning
merupakan interaksi yang terjadi dalam proses belajar yang mampu mengubah
berbagai potensi yang ada dalam diri manusia menjadi pancaran atau
ledakan-ledakan gairah (dalam memperoleh hal-hal baru) yang dapat ditularkan
(ditunjukkan) kepada orang lain. Mengajar, membaca dan menulis merupakan salah
satu bentuk interaksi dalam proses belajar.
Quantum learning
merupakan kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat
mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu
proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Quantum learning ini berakar dari
upaya Georgi Lozanov, pendidik berkebangsaan Bulgaria. Ia melakukan eksperimen
yang disebutnya suggestology. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti
mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apapun memberikan sugesti
positif atau negatif.
Tokoh utama di
balik Quantum Learning adalah Bobbi deporter. Dia perintis, pencetus dan
pengembang utama Quantum Learning. Sejak tahun 1982 deporter mematangkan dan
mengembangkan gagasan Quantum Learning di supercamp. Dengan dibantu oleh
teman-temannya, terutama Eric Jansen, Greg Simmons, Mike Hernacki, Mark Reardon
dan Sarah Singer Nouric, deporter secara terprogram dan terencana mengujicoba
gagasan-gagasan Quantum Learning kepada para remaja di supercamp salama tahuan
awal 1980-an. Deporter menjelaskan bahwa
metode ini dibangun berdasarkan pengalaman dan penelitian terhadap 2.500 siswa
dan sinergi pendapat ratusan guru di supecamp. Prinsip-prinsip dan
metode-metode Quantum Learning ini dibentuk di supercamp.
Pada tahap awal
perkembangannya, Quantum Learning dimaksudkan untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan karier para remaja
dirumah tetapi lama kelamaan orang menginginkan deporter untuk mengadakan
program-program Quantum Learning bagi orang tua siswa. Hal ini menunjukkan
bahwa falsafah dan metodologi pembelajaran yang bersifat umum, tidak secara
khusus diperuntukkan bagi pengajaran di sekolah.
Quantum Learning
ialah pengajaran yang dapat mengubah suasana belajar yang menyenangkan serta
mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi sesuatu yang akan bermanfaat
bagi mereka sendiri dan bagi orang lain. Quantum Learning merupakan suatu
pembelajaran yang mempunyai misi utama untuk mendesain suatu proses belajar
yang menyenangkan yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa.
Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang
mempengaruhi kesuksesan siswa.
Quantum Teaching
dan Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang sama-sama dikemas Bobbi
DePorter yang diilhami dari konsep kepramukaan, sugestopedia, dan belajar
melalui berbuat. Quantum Teaching diarahkan untuk proses pembelajaran guru saat
berada di kelas, berhadapan dengan siswa, merencanakan pembelajaran, dan
mengevaluasinya. Sementara itu, Quantum Learning merupakan konsep untuk
pembelajar agar dapat menyerap fakta, konsep, prosedur, dan prinsip sebuah ilmu
dengan cara cepat, menyenangkan, dan berkesan. Jadi, Quantum Teaching diperuntukkan
guru dan Quantum Learning diperuntukkan siswa atau masyarakat umum sebagai
pembelajar.
Karakteristik Pembelajaran Quantum Teaching & Leraning
a.
Berpangkal pada psikologi kognitif
b.
Bersifat humanistic, manusia selaku pembelajar
menjadi pusat perhatian. Potensi diri, kemampuan pikiran, daya motivasi dan
sebagainya dari pembelajar dapat berkembang secara optimal dengan meniadakan
hukuman dan hadiah karena semua usaha yang dilakukan pembelajar dihargai.
c.
Bersifat konstruktivistis, artinya memadukan,
menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku
pembelajar dengan lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran.
d.
Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu
dan bermakna. Dalam proses pembelajaran dipandang sebagai penciptaan
intekasi-interaksi bermutu dan bermakna yang dapat mengubah energi kemampuan
pikiran dan bakat alamiah pembelajar menjadi cahaya yang bermanfaat bagi
keberhasilan pembelajar.
e.
Menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan
taraf keberhasilan tinggi. Dalam prosesnya menyingkirkan hambatan dan halangan
sehingga menimbulkan hal-hal yang seperti: suasana yang menyengkan, lingkungan
yang nyaman, penataan tempat duduk yang rileks, dan lain-lain.
f.
Menekankan kealamiahan dan kewajaran proses
pembelajaran. Dengan kealamiahan dan kewajaran menimbulkan suasana nyaman,
segar sehat, rileks, santai, dan menyenangkan serta tidak membosankan.
g.
Menekankan kebermaknaan dan dan kebermutuan
proses pembelajaran. Dengan kebermaknaan dan kebermutuan akan menghadirkan
pengalaman yang dapat dimengerti dan berarti bagi pembelajar, terutama
pengalaman perlu diakomodasi secara memadai.
h.
Memiliki model yang memadukan konteks dan isi
pembelajaran. Konteks pembelajaran meliputi suasana yang memberdayakan,
landasan yang kukuh, lingkungan yang mendukung, dan rancangan yang dinamis.
Sedangkan isi pembelajaran meliputi: penyajian yang prima, pemfasilitasan yang
fleksibel, keterampilan belajar untuk belajar dan keterampilan hidup.
i.
Menyeimbangkan keterampilan akademis, keterampilan
hidup dan prestasi material.
j.
Menanamkan nilai dan keyakinan yang positif
dalam diri pembelajar.
k.
Mengutamakan keberagaman dan kebebasan sebagai
kunci interaksi. Dalam prosesnya adanya pengakuan keragaman gaya belajar siswa
dan pembelajar.
l.
Mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran
dalam proses pembelajaran, sehinga pembelajaran bisa berlangsung nyaman dan
hasilnya lebih optimal.
Prinsip Dasar Metode Pembelajaran Quantum
1.
Prinsip utama pembelajaran kuantum berbunyi : Bawalah
dunia mereka (siswa) ke dalam dunia kita (guru), dan antarkan dunia kita (guru)
ke dalam dunia mereka (siswa).
2.
Dalam pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip
bahwa Proses pembelajaran bagaikan orkestra simfoni, yang secara spesifik dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a) Segalanya
dari lingkungan. Hal ini mengandung arti baik lingkungan kelas/sekolah sampai
bahasa tubuh guru; dari lembar kerja atau kertas kerja yang dibagikan anak
sampa rencana pelakanaan pembelajaran, semuanya mencerminkan pembelajaran.
b) Segalanya
bertujuan. Semua yang terjadi dalam proses pembelajaran mempunyai tujuan
semuanya.
c) Pengalaman
mendahului pemberian nama. Pembelajaran yang baik adalah jika siswa telah
memperoleh informasi terlebih dahulu apa yang akan dipelajari sebelum
memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari. Ini diilhami bahwa otak akan
berkembang pesat jika adanya rangsangan yang kompleks selanjunya akan
menggerakkan rasa keingintahuan.
d) Akuilah
setiap usaha. Dalam proses pembelajaran siswa seharusnya dihargai dan diakui
setiap usahanya walaupun salah, karena belajar diartikan sebagai usaha yang
mengandung resiko untuk keluar dari kenyamanan untuk membongkar pengetahuan
sebelumnya.
e) Jika
layak dipelajari, maka layak pula dirayakan. Segala sesuatu yang telah
dipelajari oleh siswa sudah pasti layak pula dirayakan keberhasilannya.
3.
Pembelajaran harus berdampak bagi terbentuknya
keunggulan. Ada depalapan kunci keunggulan dalam pembelajaran kuantum yaitu:
a) Terapkan
hidup dalam integritas. Dalam pembelajaran sebagai bersikap apa adanya, tulus,
dan menyeluruh, sehingga akan meningkatkan motivasi belajar.
b) Akui
kegagalan dapat membawa kesuksesan
c) Berbicaralah
dengan niat baik. Dengan niat bicara yang baik akan mendorong rasa percaya diri
dan motivasi.
d) Tegaslah
komitmen. Dalam pembelajaran baik guru maupun siswa harus mengikuti visi-misi
tanpa ragu-ragu.
e) Jadilah
pemilik. Mengandung arti bahwa siswa dan guru memiliki rasa tanggung jawab
sehingga terjadi pembelajaran yang bermakna dan bermutu.
f) Tetaplah
lentur.
g) Pertahankan
keseimbangan. Dalam pembelajaran, pertahankan jiwa, tubuh, emosi dan semangat
dalam satu kesatuan dan kesejajaran agar proses dan hasil pembelajaran efektif
dan optimal.
Paradigma Belajar Model
Quantum Learning
Dalam belajar
model Quantum Learning agar dapat berjalan dengan benar ini
paradigma yang harus dianut oleh siswa dan guru adalah sebagai berikut :
1.
Setiap orang adalah guru dan sekaligus murid
sehingga bisa saling berfungsi sebagai fasilitator
2.
Bagi kebanyakan orang belajar akan sangat efektif
jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan, lingkungan dan suasana yang
tidak terlalu formal, penataan duduk setengah melingkar tanpa meja, penataan
sinar atau cahaya yang baik sehingga peserta merasa santai dan relak.
3.
Setiap orang mempunyai gaya belajar,
bekerja dan berpikir yang unik dan berbeda yang merupakan pembawaan alamiah
sehingga kita tidak perlu merubahnya dengan demikian perasaan nyaman dan
positif akan terbentuk dalam menerima informasi atau materi yang diberikan oleh
fasilitator.
4.
Modul pelajaran tidak harus rumit tapi harus
dapat disajikan dalam bentuk sederhana dan lebih banyak kesuatu kasus nyata
atau aplikasi langsung.
5.
Dalam menyerap dan mengolah informasi otak
menguraikan dalam bentuk simbol atau asosiatip sehingga materi akan lebih mudah
dicerna bila lebih banyak disajikan dalarn bentuk gambar, diagram, flow atau
simbol.
6.
Kunci menuju kesuksesan model quantum
learning adalah latar belakang(background) musik klasik
atau instrumental yang telah terbukti memberikan pengaruh positip dalarn proses
pembelajaran. Musik klasik dari Mozart, bach, Bethoven, dan Vivaldi dapat
meningkatkan kemampuan mengingat, mengurangi stress, meredakan ketegangan,
meingkatkan energi dan membesarkan daya ingat. Musik menjadikan orang lebih
cerdas (Jeannete Vos)
7.
Penggunaan Warna dalam model quantum learning
dapat meningkatkan daya tangkap dan ingat sebanyak 78%
8.
Metoda peran dimana peserta berperan lebih aktif
dalam membahas materi sesuai dengan pengalamannya melalui pendekatan terbalik
yaitu membuat belajar serupa bekerja (pembelajaran orang dewasa)
9.
Sistim penilaian yang disarankan untuk abad 21
dalam pembelajaran adalah 50% penilaian diri sendiri, 30% penilaian teman, 20%
penilaian trainer atau atasan (Jeannette Vos)
10.
Umpan balik yang positif akan mampu memotivasi
anak untuk berprestasi namun umpan balik negative akan membuat anak menjadi
frustasi.
Tujuan Pembelajaran Quantum
Menurut Bobbi deporter
& Mike Hernacki (2011:12) adapun tujuan dari pembelajaran kuantum (quantum
learning) adalah sebagai berikut:
a. Untuk
menciptakan lingkungan belajar yang efektif.
b. Untuk
menciptakan proses belajar yang menyenangkan.
c. Untuk
menyesuaikan kemampuan otak dengan apa yang dibutuhkan oleh otak.
d. Untuk
membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan karir.
e. Untuk
membantu mempercepat dalam pembelajaran
Tujuan di atas,
mengindikasikan bahwa pembelajaran kuantum mengharapkan perubahan dari berbagai
bidang mulai dari lingkungan belajar yaitu kelas, materi pembelajaran yang
menyenangkan, menyeimbangkan kemampuan otak kiri dan otak kanan, serta mengefisienkan
waktu pembelajaran.
Kelebihan Model Pembelajaran Quantum :
1. Dapat
membimbing peserta didik kearah berfikir yang sama dalam satu saluran pikiran
yang sama.
2. Karena
Quantum Teaching lebih melibatkan siswa, maka saat proses pembelajaran
perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh
guru, sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti.
3. Karena
gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan
yang banyak.
4. Proses
pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
5. Siswa
dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan,
dan dapat mencoba melakukannya sendiri
6. Karena
model pembelajaran Quantum Teaching membutuhkan kreativitas dari seorang guru
untuk merangsang keinginan bawaan siswa untuk belajar, maka secara tidak
langsung guru terbiasa untuk berfikir kreatif setiap harinya.
7. Pelajaran
yang diberikan oleh guru mudah diterima atau dimengerti oleh siswa.
Kelemahan Model Pembelajaran Quantum :
1. Model
ini memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu
yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran
lain.
2. Fasilitas
seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan
baik.
3. Karena
dalam metode ini ada perayaan untuk menghormati usaha seseorang siswa baik
berupa tepuk tangan, jentikan jari, nyanyian dll. Maka dapat mengganggu kelas
lain.
4. Banyak
memakan waktu dalam hal persiapan.
5. Model
ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang hal itu,
proses pembelajaran tidak akan efektif.
6. Agar
belajar dengan model pembelajaran ini mendapatkan hal yang baik diperlukan
ketelitian dan kesabaran. Namun kadang-kadang ketelitian dan kesabaran itu
diabaikan. Sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai sebagaimana mestinya.
Langkah-Langkah Proses Pembelajaran Quantum Learning
Berdasarkan
karakteristik, prinsip-prinsip dan paradigma Quantum Learning, maka proses pembelajaran dilaksanakan dengan
langka-langkah :
ü
Pertama, ciptakan
suasana yang menggairagkan
1.
Perhatikan emosi peserta didik
2.
Ciptakan jembatan rasa
3.
Rayakan setiap keberhasilan
ü
Kedua, tentukan
landasan yang kukuh serta tujuan yang ingin dicapai
ü
Ketiga, ciptakan lingkungan yang kondusif
1.
Perhatian lingkungan sekeliling
2.
Pergunakan media pembelajaran
3.
Perhatian pengaturan bangku di dalam kelas
4.
Perhatian unsur organik lain
5.
Berikan ruangan dengan wewangian
6.
Pergunakan musik
ü
Keempat, komunikasi
materi pembelajaran secara komunikatif
1.
Munculkan kesan
2.
Fokus
3.
Inklusif
4.
Spesifik
5.
Komunikasi non verbal
Teknik-Teknik Quantum Teaching & Learning
Quantum Teaching
menawarkan model-model pembelajaran yang berprinsip memberdayakan potensi siswa
dan kondisi di sekitarnya.
a.
Teknik AMBAK
AMBAK merupakan
singkatan dari APA MANFAAT BAGIKU. Teknik ini menekankan bagaimana sedapat
mungkin bisa menghadirkan perasaan dalam diri siswa bahwa apa yang mereka
pelajari akan memberikan manfaat yang besar. Secara terperinci teknik AMBAK
bisa dijelaskan sebagai berikut:
1) A:
Apa yang dipelajari
2) M:
Manfaat
Guru harus
mendorong siswa bisa memahami sesuatu situasinya yang sebenarnya (insight),
sehingga siswa tertantang untuk mempelajari semua hal dengan lebih mendalam.
3) B:
Bagiku
Manfaat apa yang
akan saya dapat di kemudian hari dengan mempelajari ini semua.
Teknik AMBAK dia
atas, menunjukkan kepada kita betapa Quantum Teaching lebih menekankan pada
pembelajaran yang sarat makna dan sistem nilai yang bisa dikotribusikan kelak
saat anak dewasa nanti.
b.
Teknik TANDUR
Teknik
pembelajaran Quantum Teaching yang lain yang dapat digunakan adalah teknik
TANDUR, yakni:
1) T:
Tumbuhkan
Tumbuhkan minat
siswa dengan memuaskan “Apakah Manfaatnya Bagiku” dan manfaatkan kehidupan
siswa. Dengan demikian, seorang guru tidak hanya memposisikan diri sebagai
pentransfer ilmu pengetahuan saja, tetapi juga fasilitator, mediator, dan
motivator.
2) A:
Alam
Ciptakan atau
datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua siswa. Artinya, bagaimana
guru bisa mengahadirkan suasana alamiah yang tidk membedakan antara yang satu
dengan yang lain. Semua siswa harus mendapat perlakuan yang sama.
3) N:
Namai
Pemberian nama
(simbol-simbol) ataupun identitas dan mendefinisikan suatu pertanyaan. Guru
mengajarkan konsep, keterampilan berpikir, dan strategi belajar dengan
menggunakan gambar, warna, alat bantu, kertas atau alat yang lainnya.
4) D:
Demonstrasikan
Guru memberi
peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan siswa ke dalam
pembelajaran yang lain dan ke dalam kehidupannya. Siswa dapat memperagakan atau
mengaplikasikan tingkat kecakapannya dengan pelajaran.
5) U:
Ulangi
Pengulangan
materi dalam suatu pelajaran akan sangat membantu siswa mengingat materi yang
disampaikan guru dengan mudah.
6) R:
Rayakan
Keberhasilan dan
prestasi yang diraih siswa, sekecil apapun, harus diberi apresiasi oleh guru.
Bagi siswa perayaan akan mendorong mereka memperkuat rasa tanggung jawab. Siswa
akan menanti kegiatan belajar, sehingga pendidikan mereka lebih dari sekedar
mencapai nilai tertentu. Hal ini untuk menummbuhkan rasa senang pada diri siswa
yang pada gilirannya akan melahirkan kepercayaan diri untuk berprestasi lebih
baik lagi.
c.
Teknik ARIAS
Pembelajaran
dengan teknik ARIAS terdiri dari lima komponen (Assurance, Relevance, Interest,
Assessment, dan Satisfaction) yang disusun berdasarkan teori belajar. Kelima
komponen tersebut merupakan satu-kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan
pembelajaran.
1) Assurance
(percaya diri)
Sikap percaya
diri, yakin akan berhasil ini perlu ditanamkan kepada siswa untuk mendorong
mereka agar berusaha dengan maksimal guna mencapai keberhasilan yang optimal.
2) Relevance
Yaitu
berhubungan dengan kehidupan siswa baik berupa pengalaman sekarang atau yang
telah dimiliki maupun yang berhubungan dengan kebutuhan sekarang atau yang akan
datang.
3) Interest
Adalah yang
berhubungan dengan minat/perhatian siswa. Guru harus memerhatikan berbagai
bentuk dan memfokuskan pada minat/perhatian dalam kegiatan pembelajaran.
Minat/perhatian merupakan alat yang sangat berguna dalam usaha mempengaruhi hasil
belajar siswa.
4) Assessment
Bagi guru,
evaluasi merupakan alat untuk mengetahui apakah yang telah diajarkan sudah
dipahami oleh siswa; untuk memonitor kemajuan siswa sebagai individu maupun
sebagai kelompok; untuk merekam apa yang telah siswa capai, dan untuk membantu
siswa dalam belajar. Bagi siswa, evaluasi merupakan umpan balik tentang
kelebihan dan kelemahan yang dimiliki, dapat mendorong belajar lebih baik dan
meningkatkan motivasi berprestasi.
5) Satifaction
Yaitu yang
berhubungan dengan rasa bangga, puas atas hasil yang dicapai. Dalam teori
belajar satisfaction adalah reinforcement (penguatan). Siswa yang telah
berhasil mengerjakan atau mencapai sesuatu merasa bangga/puas atas keberhasilan
tersebut. Keberhasilan dan kebanggaan itu menjadi penguat bagi siswa tersebut
untuk mencapai keberhasilan berikutnya.
d.
Teknik PAKEM
PAKEM adalah
singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Aktif
dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana
sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertnyakan, dan mengemukakan
gagasan. Jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.
Apa yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM?
1) Memahami
sifat yang dimiliki anak
2) Mengenal
anak secara perorangan
3) Memanfaatkan
perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
4) Mengembangkan
segala kemampuan siswa
5) Mengembangkan
ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
6) Memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar
7) Memberikan
umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
8) Membedakan
antara aktif fisik dan aktif mental.
TUGAS: Big Me Big You
TUGAS: Big Me Big You
Nilai hubungan seseorang ada 4 kategori, yaitu :
ü Small me, small you
ü Small me, big you
ü Big me, smal you
ü Big me, big you
Contoh kategori Big Me, Big You:
Dalam
kelas x, Mila merupakan siswi yang sangat pintar dan memiliki kemampuan
akademik yang lebih unggul daripada temannya yang lain. Namun Mila tidak pernah
besar hati ataupun sombong terhadap kemampuan yang dimilikinya, karena dia
yakin bahwa bukan dia saja yang pintar dikelasnya. Seperti halnya teman
sebangkunya, Dian. Mila selalu memperhatikan Dian selalu rajin dan cepat dalam
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru mereka. Mila mengakui bahwa
Dian adalah siswi yang juga pandai dan memiliki potensi yang hebat juga dalam
akademiknya. Mila juga tidak segan untuk bertanya kepada Dian tentang pelajaran
yang kurang dimengerti ataupun membantu Dian yang kesulitan dalam mengerjakan
atau memahami pelajran, begitu juga sebaliknya Dian kepada Mila.
Dalam menerapkan quantum teaching pada proses pembelajaran, adakah strategi khusus yang seharusnya dimiliki oleh guru ?
BalasHapusupaya yang dilakukan oleh guru dalam membuat strategi belajar yang lebih memberdayakan siswa, yang tidak mengharuskan menghafal fakta-fakta, tetapi strategi yang mendorong siswa mengkontruksikan pengetahuan dibenak siswa itu sendiri
HapusSelain mengembangkan kebiasaan bersosialisasi dalam membentuk komunitas belajar, guru juga diharapkan mengajar penuh dengan kreativitas, inovasi, dan mampu mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa untuk menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan santai. Guru mampu memahami dan menerapkan berbagai metode atau model mengajar yang variatif. inovasi-inovasi pembelajaran dalam Quantum Learning, Quantum Teaching yang telah dijelaskan sebagian diatas.
HapusDengan mengkreasikan dan mengimplementasikan model atau metode tersebut jalinan-jalinan emosi positif yang dilalui dalam pembelajaran akan saling bersinergi dengan pengalaman-pengalaman emosi yang sudah tertanam dalam diri siswa. Ini yang mengakibatkan mulai terbentuknya rasa senang dalam belajar. Yang paling penting, akibat lebih jauh dari kebiasaan ini adalah terciptanya keseimbangan antara perasaan dan pikiran.