INOVASI DALAM PEMBELAJARAN KIMIA
Ketika
mendengar kata inovasi, yang muncul di benak kita barang kali sesuatu yang
bersifat baru, unik dan menarik. Pengertian inovasi menurut Suherli Kusmana
(2010:2), Inovasi adalah suatu hasil penciptaan sesuatu yang dianggap baru yang
dimaksudkan untuk mengatasi masalah, baik berupa ide, barang, kejadian, metode
dan sebagainya yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok.
Pembelajaran
inovatif, dewasa ini menjadi perbincangan hangat diberbagai kalangan, mulai
dari guru, praktisi pendidikan, dan pemerintah baik pusat maupun pemerintah
daerah.Inovatif (innovative) yang berarti new ideas or techniques, merupakan
kata sifat dari inovasi (innovation) yang berarti pembaharuan. Rogers dan
Shoemaker (1971) mengartikan inovasi sebagai ide-ide baru, praktek-praktek
baru, atau objek-objek yang dapat dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh
individu atau masyarakat sasaran. Pengertian inovasi tidak hanya terbatas pada
benda atau barang hasil produksi, tetapi juga mencakup ideologi, kepercayaan,
sikap hidup, informasi, perilaku, atau gerakan menuju proses perubahan di dalam
segala bentuk tata kehidupan masyarakat (Rogers dan Shoemaker, 1971).
Dengan
demikian, inovasi dapat dimaknai sebagai suatu ide, produk, informasi teknologi,
kelembagaan, perilaku, nilai-nilai, atau praktek-praktek baru yang belum banyak
diketahui, dan digunakan/diterapkan oleh sebagian besar warga masyarakat yang
dapat mendorong terjadinya perubahan yang lebih baik.
Pembelajaran,
merupakan terjemahan dari learning yang artinya belajar atau pembelajaran.
Jadi, inovasi pembelajaran adalah pembelajaran yang menggunakan ide atau
teknik/metode yang baru untuk melakukan langkah-langkah belajar, sehingga
memperoleh kemajuan hasil belajar yang diinginkan. Berdasarkan definisi secara
harfiah pembelajaran inovatif, terkandung makna pembaharuan. Inovasi
pembelajaran muncul dari perubahan paradigma pembelajaran. Perubahan paradigma
pembelajaran berawal dari hasil refleksi terhadap eksistensi paradigma lama
yang mengalami perubahan menuju paradigma baru yang diharapkan mampu memecahkan
masalah.
Inovasi
pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu upaya baru dalam proses pembelajaran,
dengan menggunakan berbagai metode, pendekatan, sarana dan suasana yang
mendukung untuktercapainya tujuan pembelajaran. Hasbullah, 2001 berpendapat
bahwa “baru”dalam inovasi itu merupakan apa saja yang belum dipahami, diterima
atau dilaksanakan oleh si penerima inovasi.
Dapat
juga dikatakan bahwa inovasi pembelajaran merupakan sebuah upaya pembaharuan
terhadapberbagai komponen yang diperlukan dalam penyampaian materi pelajaran
berupa ilmu pengetahuandari tenaga pendidik kepada para peserta didik dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikanyang berlangsung.
Inovasi
dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Khususnya dalam bidang pendidikan,
inovasi biasanya muncul dari adanya keresahan dan keinginan dari pihak –pihak
tertentu tentang penyelenggaraan pendidikan. Misalnya, keresahanguru tentang
proses belajar mengajar yang dianggap kurang berhasil, keresahan pihak
administrator pendidikan tentang kinerja guru, atau mungkin keresahan
masyarakat terhadap kinerja dan hasil, bahkan sistem pendidikan. Keresahan –
keresahan itu pada akhirnya membentuk permasalahan – permasalahan yang menuntut
penanganan dengan segera. Upaya untuk memecahkan masalah tersebut maka,
munculah ide – ide baru atau gagasan sebagai suatu inovasi. Begitu juga dengan
keinginan dari Guru, dan administrator sekolah akan adanya sekolah yang lebih
maju dan bermutu, sehingga menarik minat masyarakat untuk memilihnya sebagai
tujuan anaknya bersekolah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa inovasi akan
ada karena adanya masalah yang dirasakan, hampir tidak mungkin inovasi muncul
tanpa adanya masalah.
Faktor-Faktor
yang mesti diperhatikan dalam Inovasi pembelajaran antara lain :
1.
Guru
Guru
adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh karena
itu, guruharus betul-betul membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai.
Guru harus mampu mempengaruhi siswanya. Guru harus berpandangan luas dan
kriteria bagi seorang guru ialah harus memiliki kewibawaan karena dapat
memberikan suatu kekuatan yang dapat memberikan kesan danpengaruh. Dengan
uraian di atas dapat dikemukakan bahwa untuk mengadakan pembaharuan dalam pendidikan,
kita harus meningkatkan profesionalisme guru.
2.
Siswa
Siswa
merupakan objek utama dalam proses belajar mengajar. Siswa dididik oleh
pengalamanbelajar mereka, dan kualitas pendidikannya bergantung pada
pengalamannya, kualitas pengalamanpengalaman,sikap-sikap, temasuk
sikap-sikapnya pada pendidikan. Dan belajar dipengaruhi olehorang yang
dikaguminya. Oleh karena itu, dalam mengadakan pembaharuan pendidikan, kita
harusmemperhatikannya dari segi murid karena murid merupakan objek yang akan
diarahkan.
3. Materi
ajar
Materi
ajar adalah segala bentuk materi yang digunakan untuk membantu guru/instruktor
dalammelaksanakan kegiatan belajar mengajar. Materi yang dimaksud bisa berupa
materi tertulis, maupunmateri tidak tertulis. Materi ajar disusun secara
sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensiyang akan dikuasai siswa
dalam kegiatan pembelajaran.Isi materi ajar pada hakikatnya merupakanilmu
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang perlu dipelajari siswa agar memiliki
komptensiyang diharapkan. Dengan materi ajar memungkinkan siswa dapat
mempelajari suatu kompetensiatau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis,
sehingga secara akumulatif mampu menguasaisemua kompetensi secara utuh dan
terpadu. Materi ajar merupakan informasi, alat, dan teks yangdiperlukan guru
untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
4.
Lingkungan
Proses
pembelajaran berlangsung dalam banyak lingkungan berbeda. Lingkungan belajar
merupakan lingkungan atau situasi fisik yang ada di dalamnya pembelajaran
diharapkanberlangsung. Selain ruang kelas, pembelajaran juga berlangsung dalam
laboratorium(lab komputer,lab sains atau lab bahasa), perpustakaan, pusat
media, taman bermain, kunjungan lapangan, teater,aula belajar dan dirumah. Agar
suasana belajar tidak membosan, guru bisa menyelenggarakanproses belajar tidak
hanya diruang kelas tetapi guru bisa mengadakannya di luar. Misalnya
prosesbelajar di ditaman sekolah.
Karakteristik
inovasi pembelajaran
v Relative
Advantages (Keuntungan relative)
Sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi
penerimanya. Semakin menguntungkan bagi pihak yang menerima inovasi maka makin cepat
suatu inovasi tersebut akan tersebar. Tingkat keuntungan suatu inovasi dapat dilihat
dari nilai ekonominya, factor status social (gengsi), kesenangan, kepuasan atau
karena memiliki komponen yang sangat penting.
v Compatibility
(Kompatibel/tingkat kesesuaian)
Compatibility (Kompatibel), yaitu tingkat kesesuaian
sebuah inovasi dengan nilai (values), pengalaman masalalu, dan kebutuhan dari
penerima inovasi. Suatu inovasi yang tidak
sesuai dengan nilai atau norma yang diyakini oleh penerima tidak akan diterima
secepat inovasi yang sesuai dengan norma yang ada.
v Complexity
(Kompleksitas/tingkat kesukaran)
Complexity (Kompleksitas), yaitu tingkat kesukaran
untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima. Suatuinovasi yang mudah dimengerti
dan mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sulit
dimengerti atau sulit untuk digunakan oleh penerimanya akan lambat proses penyebarannya.
v Trial
ability (Trial abilitas)
Trial ability (Trial abilitas), yaitu dapat dicoba
atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima. Suatu inovasi yang dicoba akan cepat
diterima oleh masyarakat dari pada inovasi yang tidak dapat dicoba lebih dulu.
v Observability
(dapat diamati)
Observability (dapatdiamati), yaitu mudah tidaknya
diamati suatu hasil inovasi. Suatu inovasi yang hasilnya mudah diamati akan makin
cepat diterima oleh masyarakat dan sebaliknya inovasi yang sukar diamati
hasilnya akan lama diterima oleh masyarakat.
Permasalahan:
Bagaimana peranan
guru yang mesti dilakukan dalam melaksanakan inovasi pembelajaran secara professional?
TUGAS: Bentuk kearifan lokal diJambi tentang etnokimia/etnosains.
Etnosains
berasal dari kata Yunani yakni “Ethnos” yang berarti bangsa dan “Scientia” yang
berarti pengetahuan. Etnosains adalah pengetahuan yang khas dimiliki oleh suatu
bangsa. Tujuan etnosains, adalah melukiskan lingkungan sebagaimana dilihat oleh
masyarakat yang diteliti. Asumsi dasarnya adalah bahwa lingkungan bersifat
kultural, sebab lingkungan yang sama pada umumnya dapat dilihat dan dipahami
secara berlainan oleh masyarakat yang berbeda latar belakang kebudayaannya.
Dengan pendekatan ini diharapkan kita akan mampu menebak prilaku masyarakat
dalam berbagai aktivitas yang berkaitan dengan lingkungan. Pengaruh pendapat
masyarakat terhadap lingkunganmerupakan bagian dari mekanisme yang menghasilkan
perilaku yang nyata dari masyarakat itu
sendiri dalam menciptakan perubahan dalam lingkungan mereka.
Etnokimia
(ethnochemistry) adalah studi kimia dari sudut pandang budaya : Bagaimana kimia
itu telah membentuk sebuah kebudayaan dan bagaimana kebudayaan turut
berkonstribusi pada ilmu pengetahuan dan perubahannya.
Informasi
mengenai etnokimia ini dapat diperoleh salah satunya dari eksplorasi penggunaan
tanaman (flora), baik sebagai pangan ataupun obat-obatan. Studi etnokimia
menggabungkan pemahaman turun-temurun di masyarakat (opini) dengan ilmu sains
(fakta ilmiah) mengenai efektivitas tanaman-tanaman tersebut yang dianggap
berperan sebagai obat maupun bahan aditif pangan berdasarkan senyawa kimia yang
terkandung dalam tanaman serta peran dari senyawa kimia tersebut. Melalui studi
lebih lanjut etnokimia ini maka akan dapat memperluas pemahaman sains yang berkaitan
dengan kebudayaan.
Salah satu
contohnya daun sirsak. Masyarakat jambi khususnya didaerah Nipah Panjang
Tanjung Jabung Timur, menggunakan Daun sirsak sebagai obat alternatif untuk
gangguan atau penyakit perut. Di Indonesia tanaman sirsak menyebar dan tumbuh
baik mulai dari dataran rendah beriklim kering sampai daerah basah dengan
ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut.
Daun sirsak
memiliki kandungan kimia berupa alkaloid, tannin, dan beberapa kandungan
lainnya termasuk senyawa annonaceous acetogenins. Annonaceous acetogenins
merupakan senyawa yang memiliki potensi sitotoksik. Senyawa sitotoksik
merupakan senyawa yang dapat bersifat toksik untuk menghambat dan menghentikan
pertumbuhan sel kanker. Kandungan senyawa dalam daun sirsak antara lain
steroid/terpenoid, flavonoid, kumarin, alkaloid, dan tanin. Senyawa flavonoid berfungsi
sebagai antioksidan untuk penyakit kanker, anti mikroba, anti virus, pengatur fotosintetis,
dan pengatur tumbuh.
Daun sirsak
dimanfaatkan sebagai pengobatan alternatif untuk pengobatan kanker, yakni
dengan mengkonsumsi air rebusan daun sirsak. Selain untuk pengobatan kanker,
tanaman sirsak juga dimanfaatkan untuk pengobatan demam, diare, antikejang,
anti jamur, anti parasit, antimikroba, sakit pinggang, asam urat, gatal-gatal,
bisul, flu, dan lain-lain.
peranannya yaitu Guru harus Bersikap Terbuka dan Peka Terhadap Perubahan (Inovasi), Guru Sebagai Agen Pembaharuan Dalam Inovasi Pendidikan, dan juga Guru Sebagai Adopter (Penerima) Inovasi Pendidikan.
BalasHapusperan guru yaitu sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Guru yang efektif adalah guru yang mampu membawa siswanya dengan berhasil mencapai tujuan pengajaran. Mengajar di depan kelas merupakan perwujudan interaksi dalam proses komunikasi. Dalam proses belajar guru menyampaikan pesan berupa ilmu Proses komunikasi akan mencapai tujuan apabila kedua belah pihak-pengirim dan penerima dapat memiliki kesamaan pemahaman terhadap pesan dan informasi yang dikomunikasikan.
BalasHapusperan guru sebagai pusat dari inovasi pendidikan dan ujung tombak pelaksanaan pendidikan sangat berpengaruh pada proses pembelajaran dengan menciptakan kreasi dan kreaktifitas pembelajaran yang menarik dapat menunjang proses pembelajaran
BalasHapusguru haruslah memahami materi yang akan ia ajarkan, seperti yang kita ketahui bahwa guru berperan sebagai pembimbing, dan fasilitator bagi siswa untuk menanyakan materi yang mereka anggap sulit. sehinggu seorang guruu harus menguasai ilmu pengetahuan dan dapat menciptakan berbagai kreatifitas dalam kegiatan belajar mengajar. baik dengan memanfaatkan media pembelajaran maupun memanfaatkan model pembelajaran yang menyenangkan. guru adalah pusat informasi siswa, dan guru juga dapat dinggap sebagai penunjuk arah kepada siswa. untuk dapat memberikan arah yang tepat seorang guru haruslah dapat menjelaskannya dengan rinci dan mudah dipahami.
BalasHapus