Kesulitan Mengajar Bagi Guru
Pembelajaran merupakan suatu proses membelajarkan siswa.
Sebagai suatu proses, pembelajaran melibatkan sejumlah unsur yang terkait
dengan keterlaksanaan proses tersebut. Unsur yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran adalah (1) tujuan pembelajaran (TPU dan TPK), (2) proses
pembelajaran (materi pelajaran, metode dan teknik mengajar, sumber belajar),
dan (3) evaluasi proses dan hasil belajar siswa, serta (4) pelaku pembelajaran
(guru dan siswa).
Masing-masing unsur yang terkait dengan proses pembelajaran
dapat menjadi sumber permasalahan pembelajaran. Permasalahan pembelajaran dapat
timbul dari tujuan pembelajaran, dari materi pembelajaran, dari proses
pembelajaran, atau dari evaluasi pembelajarannya..
Pelaksanaan pembelajaran sering mengalami kendala seperti
terjadinya perubahan kurikulum, perubahan ini sengaja diciptakan oleh atasan
(Depdiknas) sebagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan atau pemerataan
kesempatan untuk memperoleh pendidikan, ataupun sebagai usaha untuk
meningkatkan efisiensi dan sebagainya. Inovasi seperti ini dilakukan dan
diterapkan kepada bawahan dengan cara mengajak, menganjurkan dan bahkan
memaksakan apa yang menurut pencipta itu baik untuk kepentingan bawahannya. Dan
bawahan tidak punya otoritas untuk menolak pelaksanaannya.
Pengajaran adalah suatu aktifitas
(proses) mengajar belajar yang di dalamnya ada dua subjek yaitu guru dan
peserta didik. Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru/pengajar adalah
mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif, yang
ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua subjek
pengajaran, guru sebagai penginisiatif awal, pengarah, pembimbing, sedang
peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh
perubahan diri dalam pengajaran.
Mengajar sebagai proses pemberian atau penyampaian
pengetahuan saja tidak cukup, tetapi harus diiringi dengan mendidik. Artinya
guru secara tidak langsung harus dapat membimbing siswa untuk melakukan dan
menyadari etika, budaya serta moral yang berlaku di tempat siswa tinggal. Guru
bukan sebagai pemberi informasi sebanyak-banyaknya kepada para siswa, melainkan
guru sebagai fasilitator, teman dan motivator. Oleh karena itu, pengajaran
minimal harus dipandang sebagai suatu proses sistematis dalam merencanakan,
mendesain, mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan
pembelajaran secara efektif dalam jangka waktu yang layak.
Masalah-masalah atau kesulitan yang sering timbul dan
dialami oleh guru dalam pelaksanaan pengajaran antara lain:
1. Masalah Pengarahan
Di waktu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses
belajar-mengajar, kebanyakan guru kurang memiliki keterampilan dalam:
a.
Berorientasi
kepada tujuan pelajaran.
b.
Mengkomunikasikan
tujuan pelajaran kepada siswa.
c.
Memahami
cara merumuskan tujuan umum dan khusus.
d.
Menyesuaikan
tujuan pelajaran dengan kemampuan dan kebutuhan siswa.
e.
Merumuskan
tujuan instruksional jelas.
Keadaan
ini mengakibatkan secara jelas terhadap tujuan mempelajari materi tersebut,
mereka tidak mendapat kepuasan dalam menerima pelajaran, siswa menyadari bahwa
tujuan pelajaran yang diberikan guru tidak relevan dengan kebutuhannya tidak
bermakna bagi kehidupannya di kemudian hari.
2. Masalah Evaluasi dan Penilaian
Guru dalam tugasnya untuk merencanakan, melaksanakan
evaluasi dan menemukan masalah-masalah sebagai berikut:
a.
Guru
dalam menyusun kriteria keberhasilan tidak jelas
b.
Prosedur
evaluasi tidak jelas
c.
Guru
tidak melaksanakan prinsip-prinsip evaluasi yang efisien dan efektif.
d.
Kebanyakan
guru memiliki cara penilaian yang tidak seragam.
e.
Guru
kurang menguasai teknik-teknik evaluasi.
f.
Guru
tidak memanfaatkan analisa hasil evaluasi sebagai bahan umpan balik.
Dengan
evaluasi yang semacam itu siswa yang menerima evaluasi tidak puas. Mereka tidak
mengerti arti angka-angka yang diterimanya. Guru juga tidak mengetahui apakah
muridnya sudah mempelajari materi pelajaran yang diberikan atau belum. Guru
tidak mengerti bahwa pada siswa sudah ada perubahan tingkah laku, sebagai
pengaruh pengajaran yang diberikan atau tidak.
3. Masalah Isi dan Urut-Urutan
Pelajaran
Dalam membuat perencanaan pengajaran, yang kemudian akan
dilaksanakan dan dievaluasi, guru dalam menyusun isi dan urutan bahan pelajaran
menemukan masalah sebagai berikut:
a.
Guru
kurang menguasai materi
b.
Materi
yang disajikan tidak relevan dengan tujuan
c.
Materi
yang diberikan sangat luas
d.
Guru
kurang mampu dalam menyesuaikan penyajian bahan dengan waktu yang tersedia
e.
Guru
kurang terampil dalam mengorganisasikan materi pelajaran.
f.
Guru
kurang mampu mengembangkan materi pelajaran yang diberikannya.
g.
Guru
kurang mempertimbangkan urutan tingkat kesukaran dari materi pelajaran yang
diberikan.
4. Masalah Metode dan Sistem Penyajian
Bahan Pelajaran
Agar guru dapat menyajikan bahan pelajaran dengan menarik
dan berhasil, maka perlu menguasai beberapa teknik sistem penyajian. Juga dapat
memilih siswa penyajian yang tepat untuk setiap materi tertentu yang akan
disajikan, ataupun dapat membuat variasi dalam menyajikan bahan tersebut. Namun
dengan demikian dalam pengamatan pelaksanaan pengajaran itu para guru menemukan
masalah-masalah sebagai berikut:
a.
Guru
kurang menguasai beberapa siswa penyajian yang menarik dan efektif.
b.
Pemilihan
metode kurang relevan dengan tujuan pelajaran dan materi pelajaran.
c.
Kurang
terampil dalam menggunakan metode
d.
Sangat
terikat pada satu metode saja
e.
Guru
tidak memberikan umpan balik pada tugas yang dikerjakan siswa.
5. Masalah Hambatan-Hambatan
Dalam pelaksanaan pengajaran guru kadang-kadang menemui
banyak hambatan, diantaranya ialah:
a.
Banyak
guru kurang menggunakan perpustakaan sebagai sumber belajar.
b.
Guru
kurang mempertimbangkan latar belakang siswa yang tidak sama.
c.
Guru
kurang mengerti tentang kemampuan dasar siswa yang kurang.
d.
Kurangnya
buku-buku bacaan ilmiah
e.
Keadaan
sarana yang kurang
f.
Guru
kurang mampu dalam menguasai bahasa Inggris.
Dengan
menemukan hambatan-hambatan itu dalam pengajaran menjadi kurang lancar. Guru
mengalami kesulitan dalam meningkatkan proses belajar mengajar agar hasilnya
efektif dan efisien. Begitu juga siswa sendiri kurang bersemangat untuk
mendalami setiap bagian pengetahuan yang diperolehnya di bangku sekolah.
jika kesulitan yang dialami oleh guru misalnya kurang memperhatikan kemampuan awal atau kemampuan dasar siswa, bagaimana solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut?
Dalam pelaksanaan pengajaran guru kadang-kadang menemui banyak hambatan, diantaranya banyak guru kurang menggunakan perpustakaan sebagai sumber belajar, Guru kurang mempertimbangkan latar belakang siswa yang tidak sama, Guru kurang mengerti tentang kemampuan dasar siswa yang kurang. sebaiknya mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut sebaiknya membimbing siswaGuru bukan sebagai pemberi informasi sebanyak-banyaknya kepada para siswa, melainkan guru sebagai fasilitator, teman dan motivator. Oleh karena itu, pengajaran minimal harus dipandang sebagai suatu proses sistematis dalam merencanakan, mendesain, mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan pembelajaran secara efektif dalam jangka waktu yang layak.
BalasHapusdengan memberikan tugas terlebih dahulu dirumah seperi merangkum atau mencari artike tentang materi yang akan diplajari pertemuan selanjutnya sehingga siswa ada pengetahuan awal sbelum memulai pembelajaran
BalasHapusDalam memulai pembelajaran bisa diawali dg pertnyaan yg berkenaan dg materi yg akan dipelajari sehingga akan ngena pada materi yg akan disampaikan.. intinya ikuti saja alur pndahuluan dg baik .. mudah2 an kesulitan akan berkurang.
BalasHapus